Jelaskan Dan Tuliskan Cara Menghitung Receivable Turnover

Fungsi inventory turnover dalam bisnis

Meminimalkan biaya penyimpanan

Pebisnis seringkali mencari ruang penyimpanan sebelum menjual barang mereka. Jika Anda memiliki gudang atau area penyimpanan khusus, berarti Anda harus mengeluarkan biaya untuk menyimpan barang di tempat tersebut.

Perputaran persediaan berkaitan dengan upaya mengurangi biaya penyimpanan barang di lokasi penyimpanan Anda. Semakin lama suatu barang disimpan di gudang, semakin tinggi biaya penyimpanan dan premi asuransi yang harus Anda tanggung, dan semakin besar risiko barang tersebut menjadi usang.

Meningkatkan efisiensi pemakaian modal

Inventory turnover yang tinggi juga dapat meningkatkan efisiensi pemakaian modal perusahaan. Jika perusahaan memiliki inventory turnover yang tinggi, maka modal yang terpakai untuk menyimpan persediaan akan lebih sedikit.

Sebaliknya, jika inventory turnover rendah, maka modal yang terpakai untuk menyimpan persediaan akan lebih banyak. Dengan demikian, meningkatkan inventory turnover dapat membantu perusahaan menghemat biaya dan meningkatkan laba.

Tips Bagaimana Mengelola Rasio Perputaran Piutang

Berikut ini ada beberapa tips langkah Anda untuk meraih dan juga dapat mengelola rasio perputaran piutang untuk keuntungan perusahaan, sebagai berikut :

Rumus Account Receivable Turnover

Rumus account receivable turnover adalah indikator penting dalam akuntansi manajemen untuk mengukur seberapa efektif perusahaan mengumpulkan piutang usaha dari pelanggan. Rumus ini dihitung dengan membagi total penjualan kredit dalam suatu periode, biasanya satu tahun dengan rata-rata piutang usaha dalam periode yang sama. Sedangkan rata-rata piutang usaha didapat dengan menjumlahkan piutang usaha di awal dan akhir periode, kemudian membaginya dua. Rumus account receivable turnover adalah:

Rasio AR turnover yang tinggi biasanya diinterpretasikan kalau perusahaan sudah efisien dalam mengumpulkan piutang. Rasio tinggi artinya perusahaan memiliki periode kredit yang lebih pendek atau lebih efektif dalam kebijakan penagihannya. Hal ini diperlukan untuk likuiditas perusahaan karena uang tunai yang diterima dari pelanggan dapat segera digunakan untuk operasional atau kebutuhan lain.

Rendahnya account receivable turnover adalah tanda bahwa perusahaan menghadapi kesulitan untuk mengumpulkan piutangnya. Hal ini bisa disebabkan karena keterlambatan pembayaran dari pelanggan, kebijakan kredit yang terlalu longgar, atau inefisiensi dalam proses penagihan. Rasio rendah dapat mengindikasikan bahwa dana yang terikat dalam piutang tidak bisa digunakan untuk biaya operasional atau investasi lain. Dalam jangka panjang, perusahaan perlu meninjau kembali kebijakan kredit dan prosedur penagihan piutangnya.

Untuk memahami penggunaan rumus account receivable turnover di akuntansi manajemen, perhatikan studi kasus sederhana berikut ini. Misalkan Anda memiliki perusahaan yang bergerak di bidang distribusi. Setelah melihat laporan keuangan di tahun 2023, perusahaan memiliki total penjualan kredit sebesar Rp 500,000,000. Jumlah piutang usaha di awal tahun sebesar Rp 40,000,000 dan di akhir tahun sebesar Rp 60,000,000. Pertama, Anda perlu menghitung rata-rata piutang usaha.

Selanjutnya, dengan menggunakan rumus account receivable turnover, Anda akan memperoleh nilai rasio AR turnover sebesar:

Artinya, selama tahun tersebut, perusahaan mampu mengumpulkan piutangnya dari pelanggan sebanyak 10 kali. Angka ini menunjukkan efisiensi perusahaan dalam mengelola dan menagih piutang usahanya selama periode tersebut.

Seperti Apa Contoh Kasus Cara Menghitung Receivable Turnover Ratio (Rasio Perputaran Piutang)

Pada PT Sukses Kemilau memiliki penjualan kredit bersih sebesar Rp200.000.000, selain itu saldo piutang awal tahun sebesar Rp30.000.000. Namun pada akhir tahun saldo piutang sebesar Rp20.000.000, jadi berapakah rasio perputaran piutang PT Sukses Kemilau?

Pengertian Account Receivable Turnover

Account receivable turnover atau rasio perputaran piutang adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kecepatan penagihan piutang dalam satu periode.

Rasio perputaran piutang adalah salah satu rasio aktivitas yang dapat digunakan untuk menilai efektivitas perusahaan dalam menagih piutangnya, atau dengan kata lain mengubah kredit tersebut menjadi kas.

Penghitungan rasio perputaran piutang ini dapat menggambarkan tingkat efisiensi dari modal perusahaan. Maka semakin cepat perputaran piutang, semakin cepat modal usaha kembali.

Menghitung persediaan rata-rata

Persediaan rata-rata adalah metode untuk mengestimasi nilai atau jumlah barang selama suatu periode. Ini dihitung dengan menambahkan nilai persediaan awal dan persediaan akhir pada periode tersebut, kemudian membaginya dengan jumlah periode untuk mendapatkan nilai rata-rata inventaris.

Anda bisa mengaplikasikan rumus ini pada periode yang berbeda, baik yang lebih panjang seperti menjumlahkan inventaris bulanan selama setahun dan membaginya dengan 12, maupun pada jangka waktu yang lebih singkat seperti mencari rata-rata inventaris awal dan akhir bulan, kemudian membaginya dengan 2.

Pengertian Account Receivable

Account receivable dalam akuntansi manajemen adalah jumlah uang yang belum dibayar oleh pelanggan kepada perusahaan setelah membeli barang atau jasa. Piutang ini tercatat dalam neraca saldo keuangan perusahaan sebagai aset karena menjadi jumlah uang yang akan diterima di masa depan.

Lalu mengapa ini bisa terjadi? Umumnya karena metode penjualan berupa kredit, di mana perusahaan memperbolehkan pelanggan untuk membayar di kemudian hari. Biasanya dalam jangka waktu 30, 60, atau 90 hari. Penilaian piutang usaha ini harus dilakukan secara akurat dan realistis karena ada kemungkinan tidak dibayarnya utang oleh pelanggan yang dikenal sebagai “piutang tak tertagih” atau “kerugian piutang”.

Dalam akuntansi manajemen, pengelolaan account receivable sangat penting karena berkaitan langsung dengan likuiditas dan cash flow perusahaan. Ini bisa dilakukan dengan pemantauan yang teliti pada periode kredit dan penagihan piutang. Selain itu, Anda juga perlu menetapkan kebijakan kredit yang sesuai, mengevaluasi kelayakan kredit pelanggan, dan melakukan tindakan penagihan yang efisien.

Dengan adanya penagihan piutang yang tepat waktu, maka perusahaan memiliki cukup uang tunai untuk operasional. Selain itu, analisis pada aspek ini juga penting untuk mengidentifikasi tren pembayaran pelanggan dan mengantisipasi jika terjadi masalah likuiditas. Dari sini bisa disimpulkan, pengelolaan piutang usaha yang baik adalah komponen penting dalam strategi keuangan yang sehat dan efektif untuk bisnis jenis apa pun.

Menurunkan tingkat persediaan

Menurunkan tingkat persediaan juga dapat membantu meningkatkan inventory turnover. Dengan menurunkan tingkat persediaan, maka perusahaan akan lebih cepat restock barang yang habis, sehingga barang tersebut akan lebih cepat terjual dan inventory turnover akan meningkat.